Info Kuipper School.
Menghadapi perilaku seorang anak yang kita anggap berbeda dengan anak-anak lain seusianya memang memerlukan pengetahuan dan keterampilan tersendiri bagi para orang tua, jangan sampai kita salah mengambil sikap dan tindakan dalam memperlakukan anak.
Seorang tokoh parenting dan pendidikan anak, "Ayah Edi", menjelaskan, agar para orang tua mengenali perilaku anak sejak awal, karena dalam melakukan tindakannya, seorang anak banyak dipengaruhi sistim kerja otak, yaitu otak kanan atau otak kiri.
untuk mengetahui bagaimana perilaku anak yang didominasi kerja otak kanan, terkadang timbul salah penilaian dari orang tua, karena kita terbiasa menggunakan funggsi otak kiri.
Itulah mengapa anak-anak otak kanan yang kreatif, berjiwa seni dan penuh dengan imajinasi tinggi sering tampak sebagai anak paling bodoh di sekolahnya. Dan biasanya kemampuan "Kreatif dan Seni" otak kanan di nilai dengan kemampuan "logika" otak kiri. Otak kiri berpikir dengan kata-kata sementara otak kanan berpikir dengan imajinasi dan gambar.
Otak kiri jadi penulis sementara otak kanan jadi pelukisnya. Otak kiri jadi pengelolanya otak kanan jadi penciptanya.
Para orang tua dan guru disekolah bisa memahami ini semua maka kita akan bisa melahirkan anak-anak otak kanan yang berbakat di bidang seni animasi setingkat Pixar Studio yang di bangun oleh Stave Jobs, atau pembuat film khayalan Jurasic Park Sekelas sutradara Steven Spielberg, Pelukis besar sekelas Basuki Abdullah, pembuat film kartun dan taman bermain setingkan Walt Disney dsb.
Berdasarkan temuan dalam bidang sains otak, (Roger Speery peraih nobel untuk penelitiannya tentang fungsi otak kiri dan otak kanan) diketahui bahwa otak berpikir manusia terbagi atas belahan otak kiri dan kanan. Masing-masing belahan memiliki kemampuan yang berbeda dan saling melengkapi.
Mirip seperti tangan kita ada kiri dan ada kanan. Ada sebagian orang yang lebih dominan menggunakan kiri atau yang sering disebut sebagai anak kidal, ada yang dominan kanan tapi ada juga yang seimbang. Otak juga sama dengan tangan dalam proses bekerjanya dia selalu bersama-sama saling melengkapi, hanya tetap saja ada yang sedikit lebih dominan dari lainnya. Persis seperti tangan kita.
Karena selama ini yang kita ketahui hanya kemampuan dan sifat-sifat otak kiri, maka standar ke normalan berpikir seorang anakpun didasarkan pada cara bekerjanya otak kiri.
Lanjutkan membaca: 25 Ciri Ini Bukan Masalah Anak, Tapi Masalah Oleh Guru. Guru Harus Tahu