Permasalahan korupsi yang kian akut dan menjadi kendala dalam menciptakan daya saing bangsa pada tingkat global, telah menggelitik semua pihak untuk dapat memberikan solusi terbaik agar Indonesia segera terlepas dari belenggu korupsi
Peran pendidikan menjadi sangat sentral dalam memerangi korupsi serta menumbuhkan sikap jujur yang harus dimulai kepada anak didik dari mulai tingkat anak usia dini, tak terkecuali dalam pendidikan di lingkungan sekolah.
Melalui pembiasaan dan pembelajaran sejak dini diharapkan pendidikan anti korupsi menjadi satu budaya, yang dipelopori oleh lembaga-lembaga pendidikan dan menyatu dalam integritas pergaulan kehidupan sehari-hari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ke depan akan melakukan terobosan di bidang pendidikan dan kebudayaan dengan menambah indeks integritas. Nantinya sekolah akan dijadikan sebagai zona latihan berintegritas, dimana sekolah menjadi tempat dengan suasana yang bebas korupsi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan menyampaikan, saat ini di Indonesia bisa saja masih banyak orang yang korupsi tetapi jangan izinkan anak-anak kita merasakan pengalaman korupsi. Jangan izinkan, kata dia, sekolah-sekolah menjadi tempat korupsi. “Mari kita jadikan sekolah-sekolah menjadi zona latihan berintegritas,” katanya pada sambutan Sidang Pleno Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015, di Depok, Senin (30/3/2015).
Mendikbud menekankan, misalnya pada ujian nasional (UN) dalam waktu dekat ini, konsentrasinya adalah jangan melaporkan 100 persen lulus UN. Tetapi, kata dia, yang dilaporkan adalah 100 persen jujur. “Nanti kami ingin mengundang dari setiap kabupaten/kota, provinsi, sekolah-sekolah yang indeks integritasnya paling tinggi. Kepala sekolahnya diundang ke Jakarta dan kita jadikan contoh. Inilah kepala sekolah yang jujur,” ujarnya.
Mendikbud mengungkapakan, kita harus dorong praktek baik seperti ini. “Bukan sekadar yang angkanya tertinggi,” tuturnya
Mendikbud mengatakan, orang Indonesia yang bisa berperan di level global bukan semata-mata karena kinerjanya melainkan karena integritasnya. Anak-anak kita, kata dia, harus mengahadapi masalah dimana-mana karena tidak terbiasa untuk berintegritas. “Karena itu kita kembalikan semangat integritas itu dalam sekolah-sekolah kita,” ucapnya.
Pentingnya penanaman integritas yang ditanamkan kepada siswa yang menempuh pembelajaran di sekolah, sejatinya dimulai oleh para pendidik yang banyak bersentuhan langsung dengan berbagai macam kebijakan serta aliran finansial yang harus dikelola dengan manajemen yang baik dan penuh integritas.
Tekad untuk menjadikan sekolah sebagai zona yang penuh integritas dan kejujuran merupakan sebuah langkah yang perlu mendapat dukungan dari kita semua, agar komitmen yang dideklarasikan oleh menteri Anies ini menjadi tidak berpengaruh terhadap perubahan perbaikan kehidupan berbangsa, akibat tidak mendapat sambutan yang baik dari para pelaku langsung di sekolah..
Peran pendidikan menjadi sangat sentral dalam memerangi korupsi serta menumbuhkan sikap jujur yang harus dimulai kepada anak didik dari mulai tingkat anak usia dini, tak terkecuali dalam pendidikan di lingkungan sekolah.
Melalui pembiasaan dan pembelajaran sejak dini diharapkan pendidikan anti korupsi menjadi satu budaya, yang dipelopori oleh lembaga-lembaga pendidikan dan menyatu dalam integritas pergaulan kehidupan sehari-hari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ke depan akan melakukan terobosan di bidang pendidikan dan kebudayaan dengan menambah indeks integritas. Nantinya sekolah akan dijadikan sebagai zona latihan berintegritas, dimana sekolah menjadi tempat dengan suasana yang bebas korupsi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan menyampaikan, saat ini di Indonesia bisa saja masih banyak orang yang korupsi tetapi jangan izinkan anak-anak kita merasakan pengalaman korupsi. Jangan izinkan, kata dia, sekolah-sekolah menjadi tempat korupsi. “Mari kita jadikan sekolah-sekolah menjadi zona latihan berintegritas,” katanya pada sambutan Sidang Pleno Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015, di Depok, Senin (30/3/2015).
Mendikbud menekankan, misalnya pada ujian nasional (UN) dalam waktu dekat ini, konsentrasinya adalah jangan melaporkan 100 persen lulus UN. Tetapi, kata dia, yang dilaporkan adalah 100 persen jujur. “Nanti kami ingin mengundang dari setiap kabupaten/kota, provinsi, sekolah-sekolah yang indeks integritasnya paling tinggi. Kepala sekolahnya diundang ke Jakarta dan kita jadikan contoh. Inilah kepala sekolah yang jujur,” ujarnya.
Mendikbud mengungkapakan, kita harus dorong praktek baik seperti ini. “Bukan sekadar yang angkanya tertinggi,” tuturnya
Mendikbud mengatakan, orang Indonesia yang bisa berperan di level global bukan semata-mata karena kinerjanya melainkan karena integritasnya. Anak-anak kita, kata dia, harus mengahadapi masalah dimana-mana karena tidak terbiasa untuk berintegritas. “Karena itu kita kembalikan semangat integritas itu dalam sekolah-sekolah kita,” ucapnya.
Pentingnya penanaman integritas yang ditanamkan kepada siswa yang menempuh pembelajaran di sekolah, sejatinya dimulai oleh para pendidik yang banyak bersentuhan langsung dengan berbagai macam kebijakan serta aliran finansial yang harus dikelola dengan manajemen yang baik dan penuh integritas.
Tekad untuk menjadikan sekolah sebagai zona yang penuh integritas dan kejujuran merupakan sebuah langkah yang perlu mendapat dukungan dari kita semua, agar komitmen yang dideklarasikan oleh menteri Anies ini menjadi tidak berpengaruh terhadap perubahan perbaikan kehidupan berbangsa, akibat tidak mendapat sambutan yang baik dari para pelaku langsung di sekolah..