Info Kuipper School.
Pilihan untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi di Jepang memang memerlukan informasi yang memadai, agar sebelum memutuskan menempuh pendidikan di negara sakura ini bekal informasi, pengetahuan serta biaya yang harus dipersiapkan telah dimiliki oleh seorang calon mahasiswa di Jepang
Saat ini Jepang memang menjadi negara pilihan siswa-siswa dari berbagai negara di dunia untuk melanjutkan studi termasuk juga pelajar Indonesia. Kemajuan teknologi industri dan inovasi dalam ilmu pengetahuan menjadi alasan utama ketertarikan mereka. Ini semua juga tidak lepas dari ikut serta pemerintah Jepang dan sejumlah perguruan tinggi yang terus melakukan perbaikan agar lebih banyak mahasiswa internasional (asing) yang bisa belajar di sana.
Target pemerintah Jepang sendiri akan ada 300.000 mahasiswa asing belajar di Jepang tahun 2020.Meski begitu, diakui Takeshi Yoshiwatari, Vice President Director PT Fuji Staff Indonesia, di Jakarta, “Banyak pelajar Indonesia yang ingin kuliah di Jepang masih menemukan kendala, diantaranya adalah kurangnya informasi yang tepat sehingga muncul beragam persepsi seperti kuliah di Jepang itu mahal, susah karena harus menggunakan huruf kanji, dan hal-hal lain yang membuat pelajar Indonesia jadi ragu untuk kuliah di Jepang,” ujarnya.
Beberapa perbaikan telah dilakukan pemerintah Jepang dan sejumlah Universitas demi menjaring mahasiswa internasional untuk bisa kuliah di Jepang, diantaranya adalah persyaratan masuk universitas kini dengan sistem EJU (Examination for Japan University), memperbanyak program-program kuliah dengan bahasa pengantar bahasa Inggris, dan yang menarik juga adalah skema beasiswa dan pengurangan biaya kuliah untuk siswa berprestasi. “Di Jepang itu pengurangan biaya kuliah mulai dari 30 persen, 50 persen bahkan 70 persen hingga 100 persen,” ujar mba Vera dari Jasso (Japan Student Services Organization) Indonesia pada acara “Seminar Pendidikan Jepang”, di Jakarta.
“Di Jepang itu ada banyak beasiswa, dari swasta, pemerintah, dan pemerintah daerah. Selain itu setiap universitas ada skema pengurangan biaya kuliah. Jadi kita harus pintar-pintar dan kreatif,” tambahnya menutup perbincangan .
Banyak beasiswa yang ditawarkan bagi yang ingin kuliah di Jepang, dari yang parsial sampai yang full men-cover semua kebutuhan selama kuliah di sana. Lalu apa saja yang harus diperhatikan sebelum berburu beasiswa untuk kuliah di Jepang? Pertama harus mengenal dulu apa saja jalur beasiswa yang ada, yaitu:
Pilihan untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi di Jepang memang memerlukan informasi yang memadai, agar sebelum memutuskan menempuh pendidikan di negara sakura ini bekal informasi, pengetahuan serta biaya yang harus dipersiapkan telah dimiliki oleh seorang calon mahasiswa di Jepang
Saat ini Jepang memang menjadi negara pilihan siswa-siswa dari berbagai negara di dunia untuk melanjutkan studi termasuk juga pelajar Indonesia. Kemajuan teknologi industri dan inovasi dalam ilmu pengetahuan menjadi alasan utama ketertarikan mereka. Ini semua juga tidak lepas dari ikut serta pemerintah Jepang dan sejumlah perguruan tinggi yang terus melakukan perbaikan agar lebih banyak mahasiswa internasional (asing) yang bisa belajar di sana.
Target pemerintah Jepang sendiri akan ada 300.000 mahasiswa asing belajar di Jepang tahun 2020.Meski begitu, diakui Takeshi Yoshiwatari, Vice President Director PT Fuji Staff Indonesia, di Jakarta, “Banyak pelajar Indonesia yang ingin kuliah di Jepang masih menemukan kendala, diantaranya adalah kurangnya informasi yang tepat sehingga muncul beragam persepsi seperti kuliah di Jepang itu mahal, susah karena harus menggunakan huruf kanji, dan hal-hal lain yang membuat pelajar Indonesia jadi ragu untuk kuliah di Jepang,” ujarnya.
Beberapa perbaikan telah dilakukan pemerintah Jepang dan sejumlah Universitas demi menjaring mahasiswa internasional untuk bisa kuliah di Jepang, diantaranya adalah persyaratan masuk universitas kini dengan sistem EJU (Examination for Japan University), memperbanyak program-program kuliah dengan bahasa pengantar bahasa Inggris, dan yang menarik juga adalah skema beasiswa dan pengurangan biaya kuliah untuk siswa berprestasi. “Di Jepang itu pengurangan biaya kuliah mulai dari 30 persen, 50 persen bahkan 70 persen hingga 100 persen,” ujar mba Vera dari Jasso (Japan Student Services Organization) Indonesia pada acara “Seminar Pendidikan Jepang”, di Jakarta.
“Di Jepang itu ada banyak beasiswa, dari swasta, pemerintah, dan pemerintah daerah. Selain itu setiap universitas ada skema pengurangan biaya kuliah. Jadi kita harus pintar-pintar dan kreatif,” tambahnya menutup perbincangan .
Banyak beasiswa yang ditawarkan bagi yang ingin kuliah di Jepang, dari yang parsial sampai yang full men-cover semua kebutuhan selama kuliah di sana. Lalu apa saja yang harus diperhatikan sebelum berburu beasiswa untuk kuliah di Jepang? Pertama harus mengenal dulu apa saja jalur beasiswa yang ada, yaitu:
- Beasiswa dari pemerintah : Bentuknya bisa berupa beasiswa untuk biaya kuliah saja, atau biaya hidup saja. Atau ada juga yang memberikan keduanya secara penuh. Beasiswa dari pemerintah ini ada yang dari pemerintah pusat Jepang dan ada juga dari pemerinta daerah (pemda) di tiap-tiap wilayah di Jepang yang bisa diajukan sesuai dengan wilayah di mana kamu akan kuliah nanti.
- Beasiswa dari pihak swasta: Biasanya berbentuk parsial, hanya meng-cover biaya kuliah saja atau biaya hidup saja.
- Beasiswa dari universitas : Masing-masing universitas di Jepang mempunyai program skema beasiswa untuk mahasiswa internasional. Bentuknya berupa skema potongan biaya kuliah dengan persentase mulai dari 30 persen bahkan sampai 100 persen.
- Before enrollment; Yaitu beasiswa yang bisa diajukan atau didapatkan sebelum keberangkatan ke Jepang.
- After enrollment: Beasiswa ini bisa kamu ajukan atau dapatkan setelah kamu berada di Jepang atau saat sudah mulai menjalankan kuliah di sana.
- Undergraduate : Yaitu program pendidikan sarjana atau S1.
- College of Technology ; Setara dengan diploma 3 tahun, dengan jurusan khusus di bidang teknik dan enginering.
- Professional Training College dan Junior College; Setara dengan diploma 2 tahun atau 3 tahun, dengan jurusan-jurusan beragam seperti keperawatan, pertanian, kependidikan, perdagangan, dsb. Ada juga program sertifikasi profesi seperti koki, animator, sutradara film, pramugari sampai perancang busana, dan masih banyak lagi.