rpp kurikulum 2013 revisi
rpp kurikulum 2013 revisi

Penyelenggaraan Pembelajaran TK Holistik Integratif Tahun 2015

Info Kuipper School. Berdasar pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35 mengenai standar nasional pendidikan. Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. 

Demikian pula Kurikulum pada Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mengacu sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 58 Tahun 2009. Atas dasar pemikiran tersebut maka perlu dikembangkan Kurikulum PAUD dan Perangkat Bahan Ajar PAUD secara Holistik dan Integratif. Sedangkan dalam implementasinya disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing Lembaga PAUD. 
Baca juga : Persyaratan Mengikuti Apresiasi PTK - PAUDNI Berprestasi Tahun 2015
Pengembangan Pembelajaran (Kurikulum) dan Perangkat Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif, didasarkan pada prinsip prinsip yang terdiri dari : Pelayanan yang holistik, Pelayanan yang berkesinambungan, Pelayanan yang tidak diskriminatif, Perluasan distribusi layanan antar kelompok masyarakat, Mengembangkan program penguatan PAUD berbasis keluarga/ keorangtuaan (parenting education), Partisipasi masyarakat, Berbasis budaya lokal yang konstruktif/bersifat membangun dan berorientasi pada Kebutuhan Anak, Belajar melalui bermain dengan menggunakan media edukatif dan sumber belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. 

Kurikulum TK adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujaun, bidang pengembangan, dan penilaian serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Prinsip - Prinsip Penyelenggaraan Pembelajaran TK Holistik Integratif
  1. Pelayanan yang holistik Maksud dari pelayanan yang holistik terhadap anak usia dini adalah pemenuhan atas kebutuhan anak usia TK (4-6 tahun) yang kita layani secara esensial, utuh dan terpadu melalui pelayanan yang sistematik dan terencana mencakup layanan kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan dan rangsangan pendidikan. 
  2. Pelayanan yang tidak diskriminatif Pelayanan yang kita berikan sebagai penyelenggara pembelajaran Anak Usia  Dini yang Holistik Integratif adalah memberikan pelayanan sesuai kebutuhan anak usia 4-6 tahun tanpa membedakan latar belakang, sosial ekonomi, suku dan agama. Dengan tetap memperhatikan empat prinsip hak anak yaitu kepentingan terbaik untuk semua, perkembangan kelangsungan hidup, menghargai pendapatnya dan non diskriminasi. 
  3. Berbasis budaya yang konstruktif Pemberian layanan anak usia 4-6 tahun dengan menggali budaya-budaya  lokal yang konstruktif dalam bentuk pelayanan kegiatan bermain anak .
  4. Good govermance  Adanya koordinasi dan kerjasama lintas sektoral, serta kemitraan antar institusi pemerintah, lembaga penyelenggara layanan dan organisasi terkait, baik lokal, nasional, maupun internasional, dalam penyelenggaraan Pendidikan anak usia TK Holistik Integratif. 
  5. Berorientasi pada kebutuhan anak Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi pada  kebutuhan anak. Anak Usia Dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual, bahasa,motorik dan sosio emosional. 
  6. Belajar melalui bermainDengan menggunakan media edukatif dan sumber belajar yang aktif, inovatif,  kreatif, dan menyenangkan.Bermain merupakan sarana belajar anak usia dini. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan, memanfaatkan, dan mengambil kesimpulan mengenai benda di sekitarnya, melalui media dan sumber pembelajaran dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik / guru, melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotifasi anak untuk berpikir kritis,dan menemukan hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat anak merupakan subyek dalam proses pembelajaran. 
  7. Lingkungan yang kondusif Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan menyenangkan dengan memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan belajar melalui bermain. 
  8. Menggunakan pembelajaran terpadu Pembelajaran di TK harus menggunakan konsep pembelajaran terpadu yang  dilakukan melalui tema . Tema yang dibangun harus menarik dan dapat membangkitkan minat anak dan bersifat kontekstual. Hal ini dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga pembelajaran menjadi mudah dan bermakna bagi anak. 
  9. Mengembangkan berbagai kecakapan hidup yang dilakukan sebagai pembiasaan  Mengembangkan ketrampilan hidup dapat dilakukan melalui berbagai proses pembiasaan. Hal ini dimaksud agar anak belajar untuk menolong diri sendiri , mandiri, dan bertanggungjawab serta memiliki disiplin diri. 
  10. Pemanfaatan Tehnologi Informasi Pelaksanaan stimulasi pada anak usia TK , jika dimungkinkan dapat  memanfaatkan teknologi untuk kelancaran kegiatan, misalnya tape, radio, televisi, komputer. Pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan untuk mendorong anak menyenangi belajar.
  11. Pembelajaran bersifat Demokratis Proses pembelajaran memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk  berpikir, bertindak, berpendapat, serta berekspresi secara bebas dan bertanggung jawab. 
Jenis Pembelajaran Bahan/ajar TK Holistik Integratif
  1. Terdapat berbagai model pembelajaran di TK yang dapat dipilih sesuai dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Situasi dan kondisi yang berbeda tersebut mungkin karena letak geografis seperti di daerah pantai , pegunungan, atau dataran rendah atau juga posisi wilayah seperti perkotaan, pedesaan, ataupun pesisir pantai. 
  2. Model Pembelajaran di  Taman kanak -Kanak Model pembelajaran merupakan suatu rancangan untuk menggambarkan rincian dan penciptaan lingkungan yang menjadikan anak untuk berinteraksi dalam pembelajaran sehingga terjadi perubahan / perkembangan pada diri anak. Komponen model pembelajaran : Konsep, Tujuan pembelajaran, Materi/ Tema, Langkah-langkah, Metode, Alat dan Sumber Belajar dan Teknik Evaluasi. Model-model Pembelajaran di Taman Kanak-kanak antara lain :
  • Model Pembelajaran Klasikal Adalah suatu pembelajaran dimana dalam waktu yang sama , kegiatan dilakukan oleh seluruh anak, sama dalam satu kelas. Pembelajaran ini merupakan model yang paling awal digunakan di TK. Sarana pembelajaran terbatas dan kurang memperhatikan minat anak secara individu. 
  • Model Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman Dalam pembelajaran ini anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok, masing- masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Dalam satu pertemuan anak harus menyelesaikan 2-3 kegiatan dan secara bergantian. Bila ada anak yang sudah menyelesaikan tugas lebih cepat, maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain di kelompok yang tersedia tempat, kalau tidak ada tempat anak dapat bermain di kegiatan pengaman. Kegiatan pengaman disediakan alat-alat yang bervariasi, sering diganti sesuai dengan tema / sub tema. 
  • Model Pembelajaran Berdasarkan Sudut-sudut model pembel aj aran berdasarkan sudut,l angkah-langkah pembelajarannya hampir sama dengan model area, hanya sudut-sudut kegiatan merupakan pusat kegiatan. Alat-alat kegiatan yang disediakan lebih bervariasi, sering diganti sesuai dengan tema dan sub tema.
  • Model Pembelajaran Area Model pembelajaran ini lebih memberikan kesempatan kepada anak  dalam memilih / menentukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. pembelajaran ini untuk memenuhi kebutuhan anak dan menghormati keberagaman budaya serta menekankan pada pengalaman belajar bagi setiap anak . 
  • Model Pembelajaran Berdasarkan sentra Adalah proses pembelajaran ang ydilakukan di dalam lingkaran dan sentra bermain.Guru bersama anak duduk dengan posisi melingkar dan saat dalam lingkaran, guru memberikan pijakan pada anak sebelum dan sesudah bermain. Sentra bermain merupakan area / zona bermain anak yang di lengkapi alat bermain, berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mengembang kan seluruh potensi dasar anak dalam berbagai aspek perkembangan secara seimbang Dalam membuka sentra setiap hari disesuaikan dengan jumlah kelompok setiap TK. Pembelajaran sentra dilakukan secara tuntas mulai awal kegiatan sampai akhir dan fokus pada satu kelompok usia TK dalam satu kegiatan sentra kegiatan.
Sekian dan Terima Kasih semoga bermanfaat.....!!!!!

Informasi Terbaru

Back To Top