Info Kuipper School.
Sistim pendidikan di negara Belanda merupakan salah satu yang dapat kita jadikan sebagai rujukan atas keberhasilannya dalam pengelolaan dan perhatian pemerintah serta warganya, sehingga melahirkan orang-orang yang mempunyai penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diakui dan dihargai oleh masyarakatnya bahkan komunitas Internasional.
Keberhasilaan model pendidikan di Belanda telah banyak dikenal ke berbagai belahan dunia, bahkan sejak pra kemerdekaan, karena faktor kedekatan psikologis dan sosial dengan orang-orang Belanda yang ada di nusantara pada waktu itu, Belanda menjadi tujuan dalam menempuh pendidikan para tokoh-tokoh pendiri republik ini, seperti Mohammad Hatta, Moh Yamin, Juanda, dan lain-lain.
Hingga saat ini belanda dijadikan tujuan untuk melanjutkan study para putra-putri Indonesia. Berdasarkan catatan Nuffic Neso Indonesia, setiap tahun sekitar 1.200 mahasiswa Indonesia berada di Belanda untuk menempuh studi gelarnya. Total mahasiswa internasional belajar di Belanda selama 2012-2013 ada lebih dari 90,500 pelajar. Mahasiswa asing di Belanda paling banyak berasal dari Cina dan Jerman, sementara Indonesia ada di urutan ke sebelas.
Orang-orang Belanda terkenal dengan open minded people. Di bidang pendidikan, Negara ini terbuka untuk mereka yang punya ide–ide inovatif sehingga metode pengajarannya sangat memberi ruang luas untuk menerapkan ide-ide inovatif itu. Tak heran, ciri khas orang Belanda adalah selalu bisa memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal. Sebagian besar negara ini berbatasan dengan laut dan wilayah dalamnya memiliki banyak jalur air dan danau. Tapi, orang Belanda bisa memanfaatkan situasi “kurang beruntung” itu dengan baik melalui reklamasi tanah dari air.
Cornelis Lely adalah contoh sukses mereklamasi sebagian besar wilayah Zuiderzee menjadi lahan kering. Bahkan, lahan kering terbesar di Negara itu, yaitu Flevoland, sekarang ditempati oleh sekitar 400.000 orang.
Saat ini Belanda menerapkan teknik serupa yang digunakan di Abu Dhabi untuk menciptakan pulau buatan di pesisir pantainya. Mereka juga membantu membangun tanggul yang kokoh di New Orleans.
Tak dimungkiri, Belanda sudah membuktikan diri menjadi pionir bermanfaat bagi sains dan pendidikan sebab terbukti banyak ilmuwannya menemukan hal-hal baru di dunia. Banyak pemenang Nobel di bidang fisika, kimia, ekonomi dan kedokteran lahir di Negeri Kincir Angin ini.
Ya, Belanda, Negara kecil yang “serba kekurangan” dibandingkan Indonesia itu, telah sangat sukses keluar dari segala kekurangannya. Dengan kemampuannya, mereka seolah tak mau disebut kecil dan lemah di panggung internasional, dan itu sudah mereka buktikan. Seperti kata legenda sepakbola dunia asal Belanda, Johan Cruyff, "Every disadvantage has its advantage". Setiap kelemahan ada keuntungannya sendiri, ada kelebihan yang bisa dicapai. Apakah kita bisa seperti Belanda?
Belanda adalah Negara kecil yang terbukti bisa "survive" dengan segala keterbatasannya. Tanpa sumber daya alam yang bisa dibanggakan seperti halnya Indonesia, Belanda jauh lebih maju dari Indonesia. Boleh jadi, orang-orang Belanda hidup di bawah permukaan laut. Tapi, terbukti mereka lebih unggul dalam urusan water management hingga orang Indonesia pun harus “berguru” ke Belanda untuk belajar soal tata kelola air. Di mana salahnya?
Dalam bidang pendidikan, hingga saat ini pendidikan tinggi di Belanda memiliki reputasi di seluruh dunia berkat kualitasnya. Kualitas itu dijamin melalui sistem peraturan dan jaminan kualitas nasional. Undang-undang Belanda, yaitu Undang-Undang Pendidikan Tinggi dan Penelitian, menyatakan bahwa program gelar yang ditawarkan oleh institusi pendidikan tinggi harus dievaluasi terhadap seperangkat kriteria tertentu dengan menilai isi dan tingkat studinya. Bukan program yang mengada-ada atau gonta-ganti. Pasalnya, program sarjana dan master yang memenuhi kriteria akan diakreditasi atau diakui secara resmi oleh Organisasi Akreditasi Belanda dan Flander (Accreditation Organization of the Netherlands and Flanders (NVAO).
Sistem akreditasi ini diciptakan agar program studi pendidikan tinggi di Belanda memenuhi standar tertinggi. Kuncinya setiap keberhasialn pendidikan dimanapun adalah adanya kesungguhan untuk belajar dan belajar, sahingga kendala apapun yang ditemukan, akan selalu berusaha untuk diselesaikan untuk mencapai cita-cita yang diimpikan.
Orang-orang Belanda terkenal dengan open minded people. Di bidang pendidikan, Negara ini terbuka untuk mereka yang punya ide–ide inovatif sehingga metode pengajarannya sangat memberi ruang luas untuk menerapkan ide-ide inovatif itu. Tak heran, ciri khas orang Belanda adalah selalu bisa memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal. Sebagian besar negara ini berbatasan dengan laut dan wilayah dalamnya memiliki banyak jalur air dan danau. Tapi, orang Belanda bisa memanfaatkan situasi “kurang beruntung” itu dengan baik melalui reklamasi tanah dari air.
Cornelis Lely adalah contoh sukses mereklamasi sebagian besar wilayah Zuiderzee menjadi lahan kering. Bahkan, lahan kering terbesar di Negara itu, yaitu Flevoland, sekarang ditempati oleh sekitar 400.000 orang.
Saat ini Belanda menerapkan teknik serupa yang digunakan di Abu Dhabi untuk menciptakan pulau buatan di pesisir pantainya. Mereka juga membantu membangun tanggul yang kokoh di New Orleans.
Tak dimungkiri, Belanda sudah membuktikan diri menjadi pionir bermanfaat bagi sains dan pendidikan sebab terbukti banyak ilmuwannya menemukan hal-hal baru di dunia. Banyak pemenang Nobel di bidang fisika, kimia, ekonomi dan kedokteran lahir di Negeri Kincir Angin ini.
Ya, Belanda, Negara kecil yang “serba kekurangan” dibandingkan Indonesia itu, telah sangat sukses keluar dari segala kekurangannya. Dengan kemampuannya, mereka seolah tak mau disebut kecil dan lemah di panggung internasional, dan itu sudah mereka buktikan. Seperti kata legenda sepakbola dunia asal Belanda, Johan Cruyff, "Every disadvantage has its advantage". Setiap kelemahan ada keuntungannya sendiri, ada kelebihan yang bisa dicapai. Apakah kita bisa seperti Belanda?
Belanda adalah Negara kecil yang terbukti bisa "survive" dengan segala keterbatasannya. Tanpa sumber daya alam yang bisa dibanggakan seperti halnya Indonesia, Belanda jauh lebih maju dari Indonesia. Boleh jadi, orang-orang Belanda hidup di bawah permukaan laut. Tapi, terbukti mereka lebih unggul dalam urusan water management hingga orang Indonesia pun harus “berguru” ke Belanda untuk belajar soal tata kelola air. Di mana salahnya?
Dalam bidang pendidikan, hingga saat ini pendidikan tinggi di Belanda memiliki reputasi di seluruh dunia berkat kualitasnya. Kualitas itu dijamin melalui sistem peraturan dan jaminan kualitas nasional. Undang-undang Belanda, yaitu Undang-Undang Pendidikan Tinggi dan Penelitian, menyatakan bahwa program gelar yang ditawarkan oleh institusi pendidikan tinggi harus dievaluasi terhadap seperangkat kriteria tertentu dengan menilai isi dan tingkat studinya. Bukan program yang mengada-ada atau gonta-ganti. Pasalnya, program sarjana dan master yang memenuhi kriteria akan diakreditasi atau diakui secara resmi oleh Organisasi Akreditasi Belanda dan Flander (Accreditation Organization of the Netherlands and Flanders (NVAO).
Sistem akreditasi ini diciptakan agar program studi pendidikan tinggi di Belanda memenuhi standar tertinggi. Kuncinya setiap keberhasialn pendidikan dimanapun adalah adanya kesungguhan untuk belajar dan belajar, sahingga kendala apapun yang ditemukan, akan selalu berusaha untuk diselesaikan untuk mencapai cita-cita yang diimpikan.