Info Kuipper School.
"Jasmerah", jangan sekali-kali melupakan sejarah, itulah nasehat penting yangg disampaikan mendiang presiden Sukarno agar perjalanan kehidupan bangsa Indonesia mempunyai arah yang jelas dalam menentukan tujuan, dan berpegang teguh pada akar budaya luhung yang dimilikinya.
"Jasmerah", jangan sekali-kali melupakan sejarah, itulah nasehat penting yangg disampaikan mendiang presiden Sukarno agar perjalanan kehidupan bangsa Indonesia mempunyai arah yang jelas dalam menentukan tujuan, dan berpegang teguh pada akar budaya luhung yang dimilikinya.
Pendidikan Sejarah merupakan salah satu cara agar kita dapat mengambil pelajaran terbaik dari kejadian yang telah menimpa orang-orang pada zaman dahulu ataupun kejadian yang berlangsung dalam kurun yang tidak terlalu lama dengan generasi kita sekarang.
Diantara kejadian yang sering kita pelajari adalah mengenal perjalanan pendirian negara kita ini, yang didalamnya terlibat pula para tokoh-tokoh yang telah berjuang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dengan jalan perjuangan kemerdekaan, juga mempelajari perjalanan kehidupan manusia yang ada di Indonesia ataupun yang terjadi di belahan dunia lain.
Ada banyak dimensi yang dapat kita ambil hikmah atau manfaat dalam mempelajari sejarah, hal ini bergantung cara sudut pandang yang kita memposisikan sebuah kejadian ataupun penomena yang telah terjadi pada suatu kurun atau okupasi komunitas sosial, Intinya!! Mempelajari sejarah itu penting dipelajari di sekolah, sehingga tidak akan bisa tergantikan oleh mata pelajaran lain.
Forum Akademik dan Guru Sejarah Indonesia (FAGSI) merekomendasikan agar Kurikulum 2013 (K-13) tetap dilaksanakan secara nasional dengan pelaksanaan secara bertahap. Andaikata hasil evaluasi tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan materi K-13 perlu penyempurnaan, forum tersebut minta kepada tim penyelaras untuk memertahankan pelajaran sejarah dalam K-13.
“Pendidikan sejarah perlu diperkuat sebagai elemen penting dalam membangun karakter bangsa. Karena itu mata pelajaran ini harus dipertahankan,” kata perwakilan Forum Guru Mata Pelajaran Sejarah DI Yogyakarrta Dra H Tri Lestari, MPd .
Rekomendasi tentang memertahankan mata pelajaran sejarah dalam K-13 disampaikan oleh 13 perwakilan Forum Guru Mata Pelajaran Matematika DI Yogyakarta dan 13 perwakilan Forum Akademik dari berbagai kampus di seluruh Indonesia dalam pertemuan pertemuan dan seminar di Universitas Negeri Yogyakarta, yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.
Dalam pernyataannya yang disampaikan, mereka menyampaikan pelajaran pendidikan sejarah menjadi sarana membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan, melatih daya kritis dalam memahami fakta sejarah, menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah.
Kemudian pelajaran sejarah bisa menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang, dan menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air.
“Pendidikan sejarah perlu diperkuat sebagai elemen penting dalam membangun karakter bangsa. Apabila terjadi kekurangan guru sejarah yang memiliki kapasitas, pemerintah wajib menyiapkan pelatihan dan penyegaran untuk guru sejarah dengan narasumber dan instruktur yang sesuai dengan kompetensi sebagai pendidik sejarah
Forum Akademik dan Guru Sejarah Indonesia (FAGSI) merekomendasikan agar Kurikulum 2013 (K-13) tetap dilaksanakan secara nasional dengan pelaksanaan secara bertahap. Andaikata hasil evaluasi tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan materi K-13 perlu penyempurnaan, forum tersebut minta kepada tim penyelaras untuk memertahankan pelajaran sejarah dalam K-13.
“Pendidikan sejarah perlu diperkuat sebagai elemen penting dalam membangun karakter bangsa. Karena itu mata pelajaran ini harus dipertahankan,” kata perwakilan Forum Guru Mata Pelajaran Sejarah DI Yogyakarrta Dra H Tri Lestari, MPd .
Rekomendasi tentang memertahankan mata pelajaran sejarah dalam K-13 disampaikan oleh 13 perwakilan Forum Guru Mata Pelajaran Matematika DI Yogyakarta dan 13 perwakilan Forum Akademik dari berbagai kampus di seluruh Indonesia dalam pertemuan pertemuan dan seminar di Universitas Negeri Yogyakarta, yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.
Dalam pernyataannya yang disampaikan, mereka menyampaikan pelajaran pendidikan sejarah menjadi sarana membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan, melatih daya kritis dalam memahami fakta sejarah, menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah.
Kemudian pelajaran sejarah bisa menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang, dan menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air.
“Pendidikan sejarah perlu diperkuat sebagai elemen penting dalam membangun karakter bangsa. Apabila terjadi kekurangan guru sejarah yang memiliki kapasitas, pemerintah wajib menyiapkan pelatihan dan penyegaran untuk guru sejarah dengan narasumber dan instruktur yang sesuai dengan kompetensi sebagai pendidik sejarah